Analisis Variasi Konsentrasi terhadap Uji Toksisitas Akut Golongan Senyawa Metabolit Sekunder dari Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L.) pada Larva Udang (Artemia salina Leach)

Authors

  • Muflihah Muflihah Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Author

DOI:

https://doi.org/10.30872/mpc.v1i.160

Keywords:

Ekstrak biji papaya, Analisis kualitatif dan kuantitatif, Potensi toksisitas akut, Kematian larva

Abstract

Pada bagian biji buah papaya terdiri dari embrio, jaringan bahan makanan, dan kulit biji yang dilapisi oleh suatu lapisan kulit biji yang berwarna keputihan, lunak, dan agak benik. Pada biji papaya terkandung berupa glucocide caricin dan carpai serta senyawa-senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, triterpenoid, dan steroid. Biji papaya ini tidak hanya dijadikan sebagai benih melaikan biji papaya efektif untuk mengobati berbagai keluhan pada kesehatan tubuh. Biasanya biji papaya digunakan sebagai obat tradisional yang dapat meneymbuhkan gangguan pencernaan, obat cacing gelang, diare, penyakit kulit, kontrasepsi pria, bahan baku obat masuk angin dan sebagai sumber minyak dengan kandungan lemak-lemak tertentu. Oleh karena itu perlu dikakukan penelitian mengenai komponen senyawa metabolit sekunder pada ekstrak biji papaya dan mengetahui potensisi toksisitas.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui senyawa golongan apa saja diri suatu senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam biji papaya. Serta untuk mengetahui potensi toksisitas akut ekstrak biji papaya melalui metode BSLT dengan nilai LC 50 < 1000 ?g/ml. Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa tahap yaitu pembentukan ekstrak biji papaya, analisis kualitatif uji fitokimia untuk senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, triterpenoid, dan steroid melalui pereaksi spesifik, serta analisis kuantitatif berupa uji toksisitas dengan menghitung jumlah larva yang mati pada konsentrasi tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada uji kualitatif ekstrak biji papaya positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, triterpenoid, dan steroid. Saponin teruji negatef karena dilakukannya pengeringan dengan menggunakan oven sehingga saponin rusak, hal ini dikarenakan rentannya saponin terhadap suhu yang panas. Sedangkan pada uji kuantitatif ekstrak biji papaya positif bersifat sebagai toksisitas akut dengan nilai LC 50 410.875 ?g/ml.

References

[1] Ali. 2012. Artemia salina. Dalam: http://artemia-salina.o fish.com/Pakanlkan/artemia.php

[2] Anonim. 2011. Konsentrasi. Dalam: http://id.m.wikipedia.org/wiki/Konsentrasi. diakses tanggal 22 November 2013.

[3] Anonim. 2011. Pepaya. Dalam : http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pepaya.

diakses tanggal 22 November 2013.

[4] Anonim. 2011. Uji Toksisitas Antitumor. Dalam : http://kurcaci-Ia.blogspot.com/ 2012/02/uji-toksisitas- antitumor-dengan.html. diakses tanggal 22 November 2013.

[5] Arpandi, A. 2011. Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioatif Keong Ipong-Ipong (Fasciolaria salmo). Bogor: Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB

[6] Cahyadi, Robby dkk. 2011. Acute Toxicity Test Of Extract of Bitter Melon Fruit (Momordica charantia L.) Against Artemia salina Leach Lrvae Using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Semarang: Universitas Diponegoro.

[7] Lakhiafa, Yuenitha. 2012. Toksisitas Akut dengan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Dalam http://yuniethafafa.blogspot.com/2012/04/uji-bslt.html

[8] Nulrlaili, 2013. Modul Penelitian. Samarinda: Prodi Unmul.

[9] Prihatman dan Kemal, 2000. Budidaya Pertanian Ketela Pohon/Singkong (Mahinot utillissima Pohl). Jakarta: Deputi Menegristek.

[10] Roekistiningsih, dkk. 2010. Efek Antibakteri Ekstrak Daun Kuaci (Allium schoenoprasum L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Dalam : http:// Roekistiningsih.blogspot.com/2010/10/ Efek Antibakteri Ekstrak Daun Kuaci (Allium schoenoprasum L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Secara In Vitro.html. diakses tanggal 22 November 2013.

[11] Sudibyo, Retno S. 2002. Metabolit Sekunder: Manfaat dan Perkembangannya Dalam Dunia Farmasi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

[12] Sukadana, dkk. 2006. Aktivitas Antibakteri Senyawa Golongan Triterpenoid dari Biji Pepaya (Carica papaya L.). dalam : http:/Sukadana.blogspot.com/2006/07/Aktivitas Antibakteri Senyawa Golongan Triterpenoid dari Biji Pepaya (Carica papaya L.).html diakses tanggal 22 November 2013.

[13] Susanti. 2014. Analisis dan Perhitungan Kadar Rendamen Kandungan Senyawa Bioaktif Pada Ekstrak Cacing Tanah (ECT) dengan Tepung Cacing Tanah (TCT). Samarinda: FKIP Kimia Universitas Mulawarman.

[14] Susilo. 2009. Penelitian Pendidikan. Jakarta: Polyma Widya Pustaka Jakarta.

[15] Tjitrosoepomo, Gembong. 2004. Tkasonomi tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada Unuversity Press.

[16] Yunita, Azidi I., dan Radina N. 2009. Skrining Daun Tumbuhan Katimaha (Kleihovia hospital L.). Bajarmasin: Jurnal Sains dan Terapan Kimia, Vol.3 No.2

Downloads

Published

2025-02-01

Issue

Section

Articles