Gambaran Karakteristik, Pola Pengobatan dan Kepatuhan Pasien HIV/AIDS Di Kota Samarinda

Authors

  • Rani Oktavia Claudia Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Dewi Rahmawati Kelompok Bidang Ilmu Farmasi Klinik dan Komunitas, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Jaka Fadraersada Kelompok Bidang Ilmu Farmasi Klinik dan Komunitas, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.30872/mpc.v8i.184

Keywords:

HIV/AIDS, Karakteristik, Kepatuhan, MMAS, Pola Pengobatan

Abstract

Human  Immunodeficiency  Virus  (HIV)  adalah  virus  yang  menyerang  sistem kekebalan  dan  melemahkan  sistem  pertahanan  tubuh  terhadap  infeksi. Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) adalah penyakit yang ditandai dengan satu atau lebih penyakit indikator dengan tidak ada penyebab lain selain immunodeficiency. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, pola pengobatan, dan kepatuhan pasien HIV/AIDS di Kota Samarinda. Metode yang digunakan adalah observasional yang dilakukan secara prospektif dengan menggunakan lembar pengumpul data dan kuisoner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS).  Pengambilan data dilakukan dari bulan Juli-November 2018. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif untuk memaparkan data yang didapatkan Hasil penelitian karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki 16 (53,34%), umur terbanyak adalah 26-35 tahun 13 (43,34%), jenis pekerjaan terbanyak adalah swasta 12 (40%), cara penularan terbanyak adalah hubungan seksual dengan lelaki (homoseksual dan heteroseksual) 15 (50%), stadium HIV/AIDS terbanyak adalah stadium I 20 (66,67%). Berdasarkan data pola pengobatan terapi yang paling banyak digunakan pada pasien HIV/AIDS adalah Triple FDC 26 (86,67%). Berdasarkan kuisoner MMAS sebanyak 16 (53,34%) pasien HIV/AIDS memiliki Kepatuhan Sedang.

References

[1] Kementrian kesehatan RI. 2015. Situasi Penyakit HIV/AIDS di Indonesia. INFODATIN Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI

[2] Ditjen PP dan PL Kemenkes RI. 2017. Statistik kasus HIV/ AIDS di Indonesia. Kemenkes RI. Jakarta

[3] Abbas, A.K., Lichtman, A.H and Pillai, S. 2015. Celluler and Molecular Eighth Edition. Elsevier, Saunders. Philadelphia

[4] World Health Organization. 2011. The World Medicine Situation 3ed. Rational Use of Medicine. Geneva

[5] Williams, D and Lewis, M. 2011. Patogenesis and Treatment of Oral Candidosis. Journal of Oral Microbiology Vol.3

[6] Kemenkes RI. 2011. Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral Pada Orang Dewasa. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

[7] Djauzi S dan Djoerban Z. 2007. HIV/AIDS di Indonesia. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta

[8] Pieter,H.Z & Lubis,N.L. 2010. Pengantar Psikologi Dalam Keperawatan. Kencana. Jakarta

[9] Nandasari Fufa. 2015. Identifikasi Perilaku Seksual dan Kejadian HIV (Human Immunodeficiency Virus) pada Sopir Angkutan Umum di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol 3, No 1.

[10] Sidjabat, Forman N. 2017. Lelaki Seks Lelaki HIV/AIDS dan Perilaku Seksualnya di Semarang. Jurnal Kesehatan Reproduksi 8(2) 131-142

[11] Rasmaliah and Hutapea, D. M., Sarumpaet, S. M. 2013. Karakteristik Penderita HIV/AIDS di Klinik VCT Rumah Sakit Umum HKBP Balige Tahun 2008 - 2012. Jurnal Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi Vol 2, No 6

[12] Ditjen P2PL. 2011. Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral pada Orang Dewasa. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta

[13] Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Pelayanan Kefarmasian untuk Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Jakarta

[14] Manggau. 2015. Effectiveness of Tenofovir (TDF)/Emtricitabine (FTC) Versus Zidovudine (AZT)/ Lamivudine (3TC) in Combination with Efavirenz (EFV) IN Antiretroviral-Naive HIV-Infected Patients IN Eritrea. International Journal of Pharmaceutical and Clinical Research 7(5): 364-367

[15] Ditjen PP dan PL Depkes RI. 2011. Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral pada Orang Dewasa. Depkes RI. Jakarta

[16] Noerliani, D. 2016. Faktor-faktor Pendukung Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dalam Minum Obat Antiretroviral. Jurnal Keperawatan Madiun 3(1)

Downloads

Published

2018-12-31

Issue

Section

Articles