Uji Aktivitas Sub Fraksi Daun Bungur (Lagerstroemia speciosa (L) pers) Sebagai Antibakteri dan Antioksidan

Authors

  • Muhammad Ansar Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Agung Rahmadani Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Mulawarman, Jalan Muara Pahu, Samarinda, 75119, Kalimantan Timur, Indonesia & Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Jaka Fadraersada Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.30872/mpc.v6i.239

Keywords:

DPPH, Kemotaksonomi, KLT Bioautografi

Abstract

Daun bungur (Lagerstroemia speciosa (L) pers) merupakan tanaman yang telah digunakan secara empiris sebagai obat. Berdasarkan pendekatan kemotaksonomi diketahui bahwa Ekstrak metanol dari Lythrum salicaria Ldengan famili yang sama dengan Bungur yaitu Lythraceae, mengandung senyawa golongan flavonoid seperti isoviteksin dan isoorientin, yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan antibakteri, sehingga dapat diduga dalam daun Bungur juga mengandung senyawa golongan metabolit sekunder yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan antioksidan dari daun bungur. Simplisia daun bungur terlebih dahulu diekstraksi dengan cara maserasi. Kemudian difraksinasi dengan metode padat-cair dengan kromatografi cair vakum dan kolom konvensional. Metode antibakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode KLT Bioautografi dan untuk metode antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sub fraksi G dan J mempunyai aktivitas sebagai antibakteri dan Sub fraksi H, I dan J mempunyai aktivitas antioksidan.

References

Hendrayana, Sumar. 2010. Kimia Pemisahan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Isnindar, Subagus Wahyuono, Erna Prawita Setyowati. 2011. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Antioksidan Daun Kesemek (Diospyros kaki Thunb.)

Jelendra, H dan Sufyan. 2010. Uji In Vitro Penghambatan Aktivitas Escherichia coli dengan Tepung Cacing Tanah (Lambricus rubellus). Media Peternakan. 30 (1). 41-47.

Jusmiati, A., Rolan Rusli, Laode Rijai. 2015. Aktivitas Antioksidan Kulit Buah Kakao Masak dan Kulit Buah Kakao Muda. Jurnal Sains dan Kesehatan. 1 (1). 34-39

Jawetz, Melnick, Adelberg’ s. 2008. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Ngajow, Mercy., Jemmy Abidjulu, and Vanda S. Kamu. 2013. Pengaruh Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Matoa (Pometia pinnata) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus secara In vitro. Jurnal Mipa Unsrat Online. 2 (2).

Pourmorad F., S. J. Hosseinimehr, and N. Shahabimajd. 2006. Antioxidant activity, phenol and flavonoid contents of some selected Iranian medicinal plants African. Journal of Biotechnology. 5 (11). 1142-1145.

Tunalier, Z., Kosar, M., Kupeli, E., Calis, I., and Can Baser, K. H., 2007. Antioxidant, Anti-Infalmmatory, Anti-Nociceptive Activities and Composition of Lythrum salicaria L. Extracts. Journal of Ethnopharmacology. 110 (3).

Downloads

Published

2025-02-01

Issue

Section

Articles