Observasi Klinik Potensi Jus Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) sebagai Antihipertensi pada Geriatrik
DOI:
https://doi.org/10.30872/mpc.v8i.314Keywords:
Pisang Kepok, Tekanan Darah, Quasi Eksperimental, KaliumAbstract
Hipertensi didefinisikan sebagai kejadian meningkatnya tekanan darah arteri secara terus menerus. Tahun 2013 secara nasional 25,8% penduduk Indonesia menderita penyakit hipertensi. Hipertensi dapat diturunkan dengan terapi tambahan seperti mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung kalium. Pisang kepok mengandung kalium yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok serta riwayat penyakit dari responden hipertensi geriatrik dan pengaruh pemberian jus pisang kepok terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi geriatrik di UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimental dengan prosedur penelitian pre dan post test. Pengumpulan data karakteristik dilakukan dengan retrospektif dengan hasil persentase karakteristik berdasakan jenis kelamin ialah perempuan sebanyak 57,14%. Karakteristik usia tertinggi yaitu 75-90 tahun sebanyak 71,43%, sedangkan yang tidak memiliki kebiasaan merokok sebanyak 64,29%. Riwayat penyakit lain yang diderita antara lain asam urat, dermatitis alergi, myalgia, kolesterolemia, diabetes dan asma dengan persentase tertinggi ialah myalgia sebesar 31,82%. Hasil analisis deskriptif jus pisang kepok sejalan dengan analisis statistik metode paired sample t-test yang memiliki nilai p value < 0,05 artinya jus pisang kepok mampu menurunkan tekanan darah secara signifikan baik tekanan darah sistolik maupun diastolik.
References
[1] American Heart Association (AHA). 2016. Ejection Fraction Heart Failure: American.
[2] Kementrian Kesehatan RI. 2014. Hipertensi. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI: Jakarta.
[3] Khomsan, A. 2003. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
[4] Rahajeng, E., Tuminah, S. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia.
[5] Sigarlaki, HJO. 2006. Karakteristik Dan Faktor Berhubungan Dengan Hipertensi Di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Makara, Kesehatan.
[6] Organization World Health. 2013. A global brief on Hypertension: silent killer, global public health crises. WHO: Geneva.
[7] Blackburn GL. 2014. Functional Food in the Prevention and Treatment of Desease: Significance of the Dietary Approaches to Stop Hypertension Study. Am J Clin Volume 3, Nomor 4
[8] Kumala, M. 2014. Peran Diet dalam Pencegahan dan Terapi Hipertensi. Damianus, Jurnal of Medicine, 13(1). 50-61.
[9] Raharjo, P. 2010. Pengaruh Pemberian Jus Tomat Terhadap Perubahan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pada Penderita Hipertensi di Desa Wonorejo Kecamatan Lawang Malang. Jurnal Keperawatan ISSN : 2086-3071. 5-6
[10] Lia Hapsari adn Dwi Ayu Lestari. 2016. Fruit Characteristic And Nutrient Values Of Four Indonesian Banana Cultivars ( Musa spp. ) At Different Genomic Groups. Agrivita Journal Of Agricultural Science 303-301; Indonesian Institute Science.
[11] Retno Safitri, Aryu Candra. 2015. Pengaruh Pemberian Jus Belimbing Wuluh Terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik Tikus Sprague Dawley. Journal of Nutrition College, Volume 4, Nomor 2 Halaman 541-546
[12] Antia Devi Iralawati1 dkk. 2012. Jus Belimbing Manis (Averrhoa carambola L.) Sebagai Hepatoprotektor Pada Tikud (Rattus novergicus strain wistar) Yang Diinduksi Antituberkulosis Rifampisin Dan Isoniazid. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang volume 8 no 2
[13] Organization World Health. 2013. A global brief on Hypertension: silent killer, global public health crises. WHO: Geneva.
[14] Boedhi, Darmojo, R. 2011. Buku Ajar Geriatic (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia) edisi ke–4. Balai Penerbit FKUI: Jakarta.
[15] Manurung, Nixson., dkk. 2017. Asuhan Keperawatan Sistem Endokrin Dilengkapi Mind Mapping dan Asuhan Keperawatan Nanda Nic Noc. Deepublish: Yogyakarta
[16] Brizendine L. 2007. The Female Brain. Penerjemah: Meda Satrio. Ufuk Press : Jakarta.
[17] Greenberg, Jerrrold S. 2002. Comprehensive Stress Management 7th edition. New York : McGraw-Hill Companies, Inc.
[18] Khoirudin. 2005. Perbedaan kapasitas vital paru dan tekanan darah antara perokok aktif dengan perokok pasif pada siswa Madrasah Hidayatul Mubtadi’in Semarang Tahun Ajaran 2005/2006. Semarang: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri: Semarang.
[19] Sitepoe, Mangku. 2000.Usaha mencegah bahaya merokok. Gramedia: Jakarta.
[20] Darmojo B. 2009. Buku ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta.
[21] Soejono. 2000. Pedoman Pengelolaan Kesehatan Pasien Geriatric untuk Dokter dan Perawat. FK UI, 60-76: Jakarta.
[22] Badan Pusat Statistik (BPS). 2012. Data Statistik Indonesia: Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, Provinsi, dan Kabupaten/Kota: Indonesia.
[23] Graner, Daryl K., Murray, Robert K. 2012. Biokimia Harper Edisi 29. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
[24] Kotchen AK, Kotchen J, dkk. 2006. Modern Nutrition In Health Desease.10th ed. : Philadelphia
[25] Kumala, M. 2014. Peran Diet Dalam Pencegahan Dan Terapi Hipertensi. Damianus Journal Of Medicine Vol 13 No. 1.
[26] Muniroh Lailatul, et al. 2006. Pengaruh Pemberian Jus Buah Belimbing dan Mentimun terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Penderita Hipertensi’, The Indonesian Journal Of Public Health, vol. 4, no. 1, juli 2007: 25-34.
[27] Kumala, M. 2014. Peran Diet Dalam Pencegahan Dan Terapi Hipertensi. Damianus Journal Of Medicine Vol 13 No. 1.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2018 Rafika Hasdina, Yuspian Nur, Laode Rijai (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.