Aktivitas Sediaan Gel Antiseptik Berbahan Aktif Fraksi N-Butanol Daun Alamanda (Allamanda cathartica L.)

Authors

  • Anintia Nitami Faradillah Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Author
  • Risna Agustina Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Author
  • Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Author https://orcid.org/0000-0002-1087-1112

DOI:

https://doi.org/10.30872/mpc.v2i.375

Keywords:

Allamanda cathartica, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, hand sanitizer

Abstract

Berbagai macam jenis virus, bakteri dan jamur menempel pada tangan setiap harinya melalui kontak fisik. Untuk mencegah penyebaran virus, bakteri dan jamur, salah satu cara yang paling tepat adalah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebersihan, maka mencuci tangan merupakan suatu kebutuhan. Tetapi tidak semua tempat menyediakan air bersih yang dapat digunakan untuk mencuci tangan. Muncul produk inovasi pembersih tangan yang sering disebut hand sanitizer. Gel merupakan salah satu bentuk sediaan yang digemari sebagai hand sanitizer. Daun alamanda telah diuji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan fraksi n-Butanol menunjukkan ativitas antibakteri terbaik pada konsentrasi 4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi n-Butanol daun alamanda setelah diformulasi menjadi sediaan gel antispetik. Pengujian aktivitas antibakteri sediaan gel antiseptik dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi n-butanol sebelum diformulasi menghasilkan aktivitas yang lebih baik dibandingkan setelah diformulasikan menjadi sediaan gel antiseptik.

References

1. Iswara, Johan. 2013. Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer Dengan Bahan Aktif Triklosan 1,5% dan 2%. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Surbaya.2.(1)

2. Radji, Maksum, Herman Suryadi dan Dessy Aryanti. 2007. Uji Efektivitas Antimikroba Beberapa Merek Dagang Pembersih Tangan Antiseptik. Majalah Ilmu Kefarmasian.4.(1)

3. Shu, Melisa. 2013. Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer Dengan Bahan Aktif Triklosan 0,5% dan 1%. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Surbaya.2. (1)

4. Rita, Wiwik Susanah. 2010. Isolasi, Identifikasi, dan Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa Golongan Triterpenoid pada Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoria (Berg.) Roscoe). Jurnal Kimia. 4. (1). 24.

5. Martin, A.J.S., Swarbrick, dan Cammarata, A. 2011. Farmasi Fisika. Edisi 3, diterjemahkan oleh Yoshita. UI-Press. Jakarta.

6. Barel, A. O., M. Paye, dan H. I. Maibach. 2009. Handbook of Cosmetic Science and Technology. Third Edition. Informa Healthcare USA, Inc. New York. 233, 261-262.

Downloads

Published

2025-02-01

Issue

Section

Articles