Analisis Minimalisasi Biaya pada Pasien Asma Rawat Inap di Beberapa Rumah Sakit Kota Samarinda
DOI:
https://doi.org/10.30872/mpc.v8i.79Keywords:
Analisis Minimalisasi Biaya, Asma, FarmakoekonomiAbstract
Asma merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya inflamasi pada saluran napas yang bisa kembali spontan dengan atau tanpa pengobatan yang sesuai. Di Indonesia prevalensi nasional untuk penyakit asma pada semua umur adalah 4,5%. Agar dapat menurunkan angka penderita dan mengurang angka kematian penyakit asma, diperlukan terapi obat yang tepat dan efisien, sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui obat asma dengan biaya yang lebih minimal dengan menggunakan analisis farmakoekonomi. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pengumpulan data secara retrospektif dengan teknik total sampling, data pasien asma rawat inap diambil dari beberapa Rumah Sakit Samarinda periode Januari 2016-Juli 2018. Data dianalisis dengan metode Cost Minimalization Analysis (CMA). Hasil menunjukkan bahwa obat asma yang paling banyak digunakan di Rumah Sakit A dan di Rumah Sakit B adalah Combivent® dan Ventolin®. Hasil analisis total biaya di Rumah Sakit A dengan Combivent® Rp. 6.397.140,- dan Ventolin® Rp. 4.658.701,- dan hasil analisis total biaya di Rumah Sakit B dengan Combivent® Rp. 3.587.072,- dan Ventolin® Rp. 2.150.648,-. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, penggunaan obat asma Ventolin® lebih efisien dibandingkan Combivent® berdasarkan metode analisis ekonomi CMA.
References
[1] GINA, 2016. Global Strategy for Asthma Management and Prevention.
[2] Riset Kesehatan Dasar, 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2013.
[3] Mills, A., and Gilson, L. 1990. Ekonomi Kesehatan untuk Negara Sedang Berkembang Sebuah Pengantar. Diterjemahkan oleh Unit Analisa Kebijaksanaan dan Ekonomi Kesehatan. Biro Perencanaan Departemen Kesehatan, Jakarta.
[4] Kemenkes RI, 2013. Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
[5] Wahyuni, Anyta Hera, 2014. Prevalensi Faktor-Faktor Pencetus Serangan Asma pada Pasien Asma di Salah Satu Rumah Sakit di Jakarta. FIK UI, Jakarta.
[6] Nursalam, 2009. Faktor Risiko Asma dan Perilaku Pencegahan Berhubungan dengan Tingkat Kontrol Penyakit Asma. Jurnal Ners Vol.4 No.1 April 2009: 9-18.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2018 Ade Nurlian, Wisnu Cahyo Prabowo, Jaka Fadraersada (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.