Aktivitas Antibakteri Gel Ekstrak Kecombrang (Etlingera elatior) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis

Authors

  • Yosefin Ida Saptana Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Riski Sulistiarini Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Rolan Rusli Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.30872/mpc.v2i.363

Keywords:

Etlingera elatior, Gel, Antibacteria Activity, Agar Diffusion Test, Staphylococcus aureus, staphylococcus epidermidis

Abstract

Sediaan gel antibakteri umumnya merupakan suatu sediaan semipadat yang jernih, tembus cahaya dan mengandung zat aktif, merupakan dispersi koloid mempunyai kekuatan yang disebabkan oleh jaringan yang saling berikatan pada fase terdispersi, yang dapat menghambat atau membunuh bakteri. Bunga kecombrang (Etlingera elatior) merupakan tanaman yang digunakan masyarakat sebagai penghilang bau mulut dan penghilang bau badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan gel dari ekstrak metanol bunga kecombrang (Etlingera elatior) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Ekstrak yang digunakan merupakan ekstrak metanol yang diperoleh melalui proses ekstraksi dengan metode maserasi. Uji aktivitas dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar dengan konsentrasi ekstrak ialah 4%, 5%, dan 6%. Hasil penelitian menunjukkan gel ekstrak metanol bunga kecombrang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis.

References

1. Sukandar, D., Radiastuti, N., Jayanegara, I., Hudaya, A. 2010. Karakteristik Senyawa Aktif Antibakteri Ekstrak Air Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) Sebagai Bahan Pangan Fungsioanal. Valensi Vol. 2 No. 1.

2. Tampubolon, O.T., S. Suhatsyah, dan S. Sastrapradja. 1983. Penelitian Pendahuluan Kimia Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan). Risalah Simposium Penelitian Tumbuhan Obat III. Farmasi, UGM, Yogyakarta.

3. Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. UI-Press: Jakarta.

4. Herdiana, Y. 2007. Formulasi gel Undesilenil Fenilananin dalam aktivitas sebagai pencerah kulit. Karya ilmiah. Fakultas Farmasi Unpad Jatinagor.

5. Martin, A.J.S., Swarbrick, dan Cammarata, A. 1993. Farmasi Fisika. Edisi 3, diterjemahkan oleh Yoshita. UI-Press. Jakarta.

6. Rowe, R. C., Sheskey, P. J., and Quinn, M. E. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Sixth Edition. Pharmaceutical Press. London.

7. Anonim. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Dapertemen Kesehatan Indonesia. Jakarta.

8. Mpila, D.A., Fatimawali, dan Wiyono, W.I. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mayana (Coleus atropurpureus [L] Benth) terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli DAN Pseudomonas aeruginosa Secara In-vitro. FMIPA UNSRAT. Manado.

Downloads

Published

2025-02-01

Issue

Section

Articles