Formulasi dan Optimasi Basis Krim Tipe A/M dan Aktivitas Antioksidan Daun Cempedak (Artocarpus champeden Spreng)

Authors

  • Septi Anggraini Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Author
  • Nur Mita Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Author
  • Arsyik Ibrahim Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.30872/mpc.v1i.18

Keywords:

cream, antioxidants, cempedak leaves

Abstract

Krim adalah sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang terlarut atau terdispersikan baik dalam emulsi tipe minyak dalam air (M/A) atau air dalam minyak (A/M). Daun cempedak (Artocarpus champeden Spreng) memiliki aktivitas antioksidan karena mengandung senyawa flavonoid sebesar 75 % dari senyawa yang terisolasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formula terbaik dari basis krim dengan memvariasikan konsentrasi Trietanolamin yaitu 0,5%, 1%, 1,5% dan 2% serta untuk mengetahui aktivitas antioksidan daun cempedak terhadap radikal bebas. Optimasi dilakukan dengan menguji stabilitas fisik basis krim meliputi organoleptis, pH, daya sebar, viskositas, tipe emulsi, dan homogenitas serta pengujian stabilitas fisik basis terhadap suhu dengan metode Freez and Thaw. Penentuan aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat daun cempedak menggunakan metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil). Hasil yang didapatkan dari optimasi basis krim yang terbaik adalah basis krim yang mengandung Trietanolamin sebesar 2% dan nilai IC50 ekstrak etil asetat daun cempedak sebagai antioksidan adalah 4,275 ppm.

References

[1] Allen, Loyd V, Nicholas G. P dan Howard C. Ansel. 2011. Ansel’s

Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery System Ninth Edition.

Wolters Kluwer: China.

[2] Rhodes, Christopher T. 2002. Modern Pharmaceutics: Fourth Edition, Revised and Expanded. Marcel Dekker Inc: New York.

[3] Fachruddin, L. 1997. Teknologi Tepat Guna Membuat Aneka Selai. Kanisius:

Yogyakarta.

[4] Rahmawati, Dwi. 2012. Kandungan Metabolit Sekunder dan Aktivitas

Antioksidan Ekstrak Daun dan Kulit Batang Cempedak (Artocarpus

champeden Spreng) dengan Metode DPPH. Universitas Mulawarman:

Samarinda.

[5] Purwaningsih, Sri. 2012. Aktivitas Antioksidan dan Komposisi Kimia Keong

Matah Merah (Cerithidea obtusa). Jurnal Ilmu Kelautan Volume 17 (1) 39-48

ISSN 0853-7291.

[6] Agustin, Rini, Yulida O. dan Henny L. 2013. Formulasi Krim Tabir Surya dari

Kombinasi Etil p-Metoksisinamat dengan Katekin. Jurnal Farmasi Universitas Andalas ISSN: 2339-2592.

[7] Sinko, P. J., 2006, Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Science: Physical Chemical and Biopharmaceutical Principle in the

PharmaceuticalSciences, 5 th edition, Lippicott William and Wilkins,

Philadelpia.

[8] Yanita. 2011. Penentuan Aktivitas Antioksidan dan Kadar Senyawa Fenolat

Total Pada Buah Anggur Merah (Vitis vinifera Linn. Var. Red Globe) dan

Anggur Hijau (Vitis vinifera Linn. Var. Chinsiang). Skripsi. Fakultas Farmasi

Universitas Andalas Padang.

[9] Wijaya, Abdul Gani. 2011. Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi-Fraksi Hasil Pemisahan Ekstrak Etil Asetat Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) dengan Metode Penangkapan Radikal DPPH (2,2 Difenil-1- Pikrilhidrazil). Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Downloads

Published

2015-06-30

Issue

Section

Articles