Studi Pola Penggunaan Antibiotik dan Analgesik Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih (ISK) (Studi Dilaksanakan di Instalasi Rawat Inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie)

Authors

  • Sintya Yustira Verananda Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Sabaniah Indjar Gama Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Jaka Fadraersada Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.30872/mpc.v6i.235

Keywords:

Interaksi, Parasetamol, Seftriakson

Abstract

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit kedua yang paling banyak dialami oleh pasien rawat inap di Rumah Sakit dan memerlukan antibiotik sebagai pengobatan utama. Sebesar 20-65% penggunaan antibiotik di rumah sakit dianggap tidak tepat sehingga dapat menimbulkan resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengobatan, karakteristik penderita ISK dan interaksi antara antibiotik dengan analgesik. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dan dijabarkan secara deskriptif dengan mengambil data rekam medis pasien ISK. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik pasien yang terserang ISK terbesar merupakan perempuan 81%, usia remaja dan lansia 21%, pekerjaan ibu rumah tangga (IRT) 32%, dan tanpa penggunaan kateter 86%. Golongan antibiotik dan analgesik yang paling banyak digunakan adalah golongan sefalosporin 67% yaitu seftriakson 30% dan analgesik non opioid 96% yaitu parasetamol 71%. Dan tidak ada interaksi antara antibiotik dan analgesik yang digunakan.

References

[1]. Pratiwi, Hening dan Septimawanto Dwi P. 2015. Evaluasi Peresepan Antibiotik Pasien Infeksi Saluran Kemih Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Roemani Semarang. Alternatif Medicine. Universitas Wahid Hasyim. Semarang.

[2]. Febrianto, Aldy W., Alwiyah Mukaddas., dan Inggrid Faustine. 2013. Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih (Isk) Di Instalasi Rawat Inap Rsud Undata Palu Tahun 2012 . Natural Science. Untad.

[3]. Gibson, Kim and Joseph Toscano. 2012. Urinary Tract Infection. American Journal Of Clinical Medicine.

[4]. Manthu, Fahijratin N.K., Lily Ranti Goenawi, Widdhi Bodhi. 2015. Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Kemih di Instalasi Rawat Inap RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Juli 2013 - Juni 2014. Jurnal Ilmiah Farmasi. UNSRAT. Vol 4 (4).

[5]. Putri, Rizki Artika, Yunie Armiyati, Mamat Supriyono. 2012. Faktor- Faktor yang Berpengaruh Terhadap Infeksi Saluran Kemih pada Pasien Rawat Inap Usia 20 Tahun Ke Atas dengan Kateter Menetap di RSUD Tugurejo Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan

[6]. Akhter T, Baqai R, Aziz M. 2010. Antibacterial Effect Of NSAID On Clinical Isolates Of Urinary Tract Infection And Diabetic Foot Infection. Pak J Pharm Sci. 23(1)

[7]. Setiabudy, Rianto. 2012. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Departemen Farmakologi dan Teraupetik Fakultas Kedokteran UI. Penerbit FKUI. Jakarta.

[8]. Triono, Aviv Aviv., Akhmad Edy Purwoko. 2012. Efektifitas Antibiotik Golongan Sefalosporin dan Kuinolon Terhadap Infeksi Saluran Kemih. Mutiara Medika. Vol. 12(1)

[9]. Maharia, M.G. 2009. Perbandingan Potensi Siprofloksasin dan Seftriakson Terhadap Escherichia Coli di Yogyakarta. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Downloads

Published

2025-02-01

Issue

Section

Articles