Pengujian Kualitas Aspek Mikrobiologi Air Minum Isi Ulang

Authors

  • Indah Puspitasari Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Author
  • Niken Indriyati Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Author
  • Victoria Yulita Fitriani Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Author
  • Rolan Rusli Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Author https://orcid.org/0000-0003-1264-5933

DOI:

https://doi.org/10.30872/mpc.v1i.29

Keywords:

refilled drinking water, microbiological test, coliform and pathogen bacteria, Most Probable Number (MPN), total plate count (TPC)

Abstract

Beberapa tahun terakhir ini usaha air minum isi ulang telah berkembang pesat di di Indonesia, khususnya di Kota Samarinda. Setiap usaha air minum wajib melakukan pemeriksaan mutu produk sesuai dengan peraturan yang berlaku. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kualitas aspek mikrobiologi air minum isi ulang yang dijual di tiga depo air minum isi ulang di Samarinda. Pengujian mikrobiologis dilakukan meliputi pemeriksaan angka cemaran bakteri dengan metode angka lempeng total (ALT), pemeriksaan mikrobiologis dengan Most Probable Number (MPN), serta pemeriksaan bakteri koliform dan bakteri patogen, seperti Escherichia coliSalmonella thyposa, dan Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satupun sampel yang melebihi batas yang dipersyaratkan dalam air minum serta sampel yang diuji tidak mengandung Escherichia coli dan Salmonella thyposa, namun 2 sampel mengandung bakteri Staphylococcus aureus.

References

[1] Kusnaedi. 2010. Mengolah Air Kotor untuk Air Minum. Penebar Swadaya.

Depok.

[2] Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang

Persyaratan Kualitas Air Minum. Departemen Kesehatan RI.

[3] Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2011 tentang

Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Peraturan

Daerah Provinsi Kalimantan Timur.

[4] Badan Standardisasi Nasional. 2009. Batas Maksimum Cemaran Mikroba

dalam Pangan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7388.

[5] Djide, N. dan Sartini. 2008. Analisis Mikrobiologi Farmasi. Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Makassar.

[6] Harmita dan M. Radji. 2008. Buku Ajar Analisis Hayati Edisi 3. EGC. Jakarta.

[7] Widiyanti, N.L.P.M. dan Ni Putu R. 2004. Analisis Kualitatif Bakteri

Koliform pada Depo Air Minum Isi Ulang di Kota Singaraja Bali. Jurnal

Ekologi Kesehatan. 3. (1). 64-73.

[8] Aulia, F.N. 2013. Analisis Keberadaan Mikroba pada Air Baku PDAM

Kabupaten Situbondo. Universitas Jember: Jember.

[9] Radji, M., Heria O. dan Herman S. 2008. Pemeriksaan Bakteriologis Air Minum Isi Ulang di Beberapa Depo Air Minum Isi Ulang di Daerah LentengAgung dan srengseng Sawah Jakarta Selatan. Majalah Ilmu Kefarmasian. 5.

(2). 101-109.

[10] Dewi, A. K. 2013. Isolasi, Identifikasi dan Uji Sensitivitas Staphylococcus aureus terhadap Amoxicillin dari Sampel Susu Kambing Peranakan Ettawa (PE) Penderita Mastitis di Wilayah Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta. Jurnal Sain Veteriner. 31. (2). 1-13.

Downloads

Published

2025-02-01

Issue

Section

Articles