Identifikasi Metabolit Sekunder dan Aktivitas Antimikroba Ekstrak N-Heksana Batang Tembelekan (Lantana camara L.) terhadap Beberapa Mikroba Patogen

Authors

  • Cakra Segara Jaya Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Author
  • Risna Agustina Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Author
  • Arsyik Ibrahim Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.30872/mpc.v1i.107

Keywords:

Lantana camara Linn., Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Candida albicans, Antimicrobial

Abstract

Mikroba patogen merupakan mikroba yang dapat menyebabkan penyakit pada tubuh manusia. Pseudomonas aeruginosaStaphylococcus aureus, dan Candida albicans merupakan mikroba patogen yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti infeksi kulit dan candiasis. Akibatnya penggunaan antibiotik semakin meningkat dan menyebabkan terjadinya resistensi terhadap antibiotik. Untuk itu perlu pengembangan obat bahan alam untuk menunjang peningkatan taraf kesehatan masyarakat. Tanaman tembelekan memiliki banyak metabolit yang berskhasiat sebagai antimikroba. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui metabolit sekunder dan aktivitas antimikroba ekstrak n-heksana batang tembelekan (Lantana camara L.). Pengujian antimikroba dilakukan dengan metode difusi padat. Hasil metabolit sekunder batang tembelekan (Lantana camara L.) berdasarkan pengujian yang telah dilakukan mengandung tanin dan steroid yang berkhasiat sebagai antimikroba. Pengujian antimikroba yang dilakukan menggunakan konsentrasi 10%, 20%, 30% dan 40%. Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh data bahwa konsentrasi ekstrak n-heksana yang memberikan zona bunuh atau zona hambat terbesar adalah 30% untuk Staphylococcus aureus , 40% untuk Pseudomonas aeruginosa dan terhadap 40% untuk Candida albicans.

References

[1] Lutfiyanti, Rosiska. 2012. Aktivitas ANtijamur Senyawa Bioaktif Ekstrak Gelidium latifolium terhadap Candida albicans. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan. Volume 1, Nomor 1.

[2] Mpila, Deby A., dkk. 2012. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Mayana (Coleus atropurpureus [L] Benth) Terhadap Staphtlococcus aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa Secara In-Vitro. Jurnal Pharmacon. Vol. 1, No. 1.

[3] Muwarni, Sri, dkk. 2013. Uji Efek Antimikroba Ekstrak Kulit Pohon Rambutan (Nephellium lappaceum L) terhadap Escherichia coli secara In Vitro. Laboratorium Mikrobiologi FKUB. Malang.

[4] Nimah, Shofiatun. 2012. Uji Aktivitas Ekstrak Teripang Pasir (Holothuria scabra) terhadap Bakeri Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus cereus. Jurnal Perikanan. Volume 1, Nomor 2.

[5] Parwanto, Edy dkk. 2013. Formulasi Salep Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Tembelekan (Lantana camara L). Jurnal Ilmiah Farmasi: UNSRAT. Volume 2 , Nomor 03.

[6] Setyowati, Hanny, dkk. 2013. Krim Kulit Buah Durian (Durio zibethninus L.) sebagai Obat Herbal Pengobatan Infeksi Jamur Candida albicans. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi “Yayasan Pharmasi” Semarang. Semarang.

Downloads

Published

2015-06-30

Issue

Section

Articles