Potensi Kulit Bawang Merah (Allium cepa L) Sebagai Antoksidan dan Tabir Surya

Authors

  • Tina Dwi Rahayu Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian “Farmaka Tropis”, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Mirhansyah Ardana Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian “Farmaka Tropis”, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Laode Rijai Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian “Farmaka Tropis”, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.30872/mpc.v6i.129

Keywords:

ABTS, IC 50, tabir surya , kulit bawang merah

Abstract

Kulit bawang merah mengandung berbagai senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan salah satunya flavanoid. Flavonoid merupakan senyawa bioaktif  yang menghasilkan aktivitas antioksidan  serta memiliki sifat fotoprotektif sehingga mampu menyerap sinar ultraviolet. Pada penelitian ini dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode ABTS (2,2’-Azinobis-[3-etilbenzotiazoline-6sulfonic acid]) dan tabir surya dengan metode spektrofotometer Uv-vis pada ? 292,5-372,5 nm. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit bawang merah sangat berpotensi sebagai antioksidan dan tabir surya.

References

[1]. Amarinta, Ghesa., 2015. Nanopartikel Ekstak Kulit Bawang Merah (Allium cepa) Sebagai Inhibitor Tirosinase. Skripsi. FMIPA ITB. Bogor.

[2]. Cumpelik BS, 1972. Analitical Procedures and Evaluation of Sunscreens. Journal of the Society of Cosmetics Chemistry. 23 (3) 333-335.

[3]. Depkes RI, 1985. Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.

[4]. Kaur, C. D and S. Saraf, 2009. In Vitro Sun Protection Factor Determination of Herbal Oils Used in Cosmetics. Pharmacognosy Research; 2: 22-23

[5]. Lavi, N., 2009. Tabir Surya Bagi Pelaku Wisata. SMF Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

[6]. Manullang, L., 2010. Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Toksisitas Ekstrak Kulit Umbi Bawang Merah (Alliicepaevar. Ascalonicum ) dengan metode uji brine shrimp (bst). Universitas Sumatera Utara Press. Medan.

[7]. Phongpaichit, S., 2010, Antioxidant and Antimicrobial Activities of Crude Extracts From Mangosteen (Garcinia mangostana L.) Parts and Some Essential Oils, International Food Research Journal, 17(1): 583-589.

[8]. Saewan, N. and A. Jimataisong, 2013, Photoprotection on Natural Flavonoids. Journal of Applied Pharmaceutical Sience, 3(9): 129-141.

[9]. Soeksmanto, A., Hapsari, Y., dan Simanjuntak, P., 2007, Kandungan Antioksidan pada Beberapa Bagian Tanaman Mahkota Dewa, Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl. (Thymelaceae), Biodiversitas, 8, 92-95.

[10]. Soeratri, W., Hadinoto, I., & Anastasia, T., 1993, Penentuan Nilai SPF In-Vitro Sediaan Krim Tabir Matahari Etilheksil-p-metoksisinamat dan Oksibenson, Majalah Farmasi Airlangga, 17-25.

[11]. Wilkinson, J.B dan Moore, R., J,. 1982. Harry’s Cosmeticology 7th edition. Chemical Publising. New York.

[12]. Wolf,R., Wolf D., Morganti., dan Ruocco V., 2001. Sunscreen. Journal of Cliics in Dermatology. 19 (1) 452-459.

Downloads

Published

2025-02-01

Issue

Section

Articles