Aktivitas Antibakteri dan Antioksidan Fraksi Etil Asetat Kulit Buah Sawo (Manilkara zapota)
DOI:
https://doi.org/10.30872/mpc.v5i.382Keywords:
Antibakteri, Antioksidan, Sawo, KLT BioautografiAbstract
Sawo (Manilkara zapota) merupakan tanaman yang diketahui memiliki berbagai manfaat, yaitu salah satunya sebagai obat diare dan antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan antioksidan dari fraksi etil asetat dari kulit buah sawo. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi lalu fraksinasi sehingga diperoleh fraksi etil asetat yang kemudian diuji aktivitas antibakteri dan antioksidan dengan metode KLT bioautografi. Fraksi kulit buah sawo memiliki aktivitas antibakteri pada bakteri E.coli dan S.aureus dengan berbagai perbandingan eluen heksana:etilasetat (H:E) yaitu perbandingan 2:3, 3:3, 3:4, 3:5 dan 7:3. Aktivitas antioksidan diperoleh pada eluen H:E 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, dan 5:5.
References
Harborne, A. 1998. Phytochemical methods a guide to modern techniques of plant analysis: Springer Science & Business Media
Khopkar SM. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik . Jakarta: UI-Press
Kulkarni, A.P., R.S. Policegoundra & S.M Aradhya. 2006. Chemical Compotion and Antioxidant Activity of Sapota (Achras sapota L) Fruit. Journal Of Food Biochemistry 31: 399-414
Nelson JL. Bernstein PS, Schmidt MC, Von Tress MS, dan Askew EW. 2007. Dietary modification and moderate antioxidant supplementation defferently affect serum carotenoids, antioxidants level and marker of oxidatife stress in older humans. J.Nutr 133:3177-3123
Ningrum, prihatin. 2013. Uji Daya Antibakteri Ekstrak Sawo Manila Terhadap E.coli dan Implemantasinya dalam Pembelajaran Peranan Bakteri. FKIP Biologi; Universitas Tanjung Pura.
Pratiwi, Sylvia. 2008. Mikrobiologi Farmasi. EGC. Jakarta.
Downloads
Published
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.