Identifikasi Metabolit Sekunder Serta Uji Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri Daun Nona Makan Sirih (Clerodendrum thomsoniae)

Authors

  • Landy Hartina Banne Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Nurul Annisa Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author
  • Adam M. Ramadhan Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian FARMAKA TROPIS, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.30872/mpc.v6i.185

Keywords:

Antioksidan, Antibakteri, Clerodendrum thomsoniae

Abstract

Tanaman nona makan sirih merupakan perdu yang tumbuh merambat dan memiliki kandungan metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan fenolik, dimana kandungan metabolit sekunder dapat memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan aktivitas antibakteri daun nona makan sirih (Clerodendrum thomsoniae), serta mengidentifikasi metabolit sekunder yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan antibakteri. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan melihat kemampuan ekstrak dalam menekan radikal bebas DPPH, sedangkan pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode disc diffusion dan KLT bioautografi. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas antioksidan ekstrak etanol, fraksi n-heksana, dan fraksi etil asetat dengan nilai IC50 berturut-turut adalah 76,53 ppm, 196,20 ppm, dan 63,83 ppm. Metabolit sekunder yang diduga memiliki aktivitas antioksidan pada fraksi etil asetat dengan menggunakan eluen kloroform : metanol (7:3) adalah flavonoid dan kumarin. Ekstrak etanol dan fraksi etil asetat memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, dan metabolit sekunder yang diduga memiliki aktivitas antibakteri pada fraksi etil asetat dengan menggunakan eluen kloroform : metanol (9:1) adalah fenolik dan flavonoid.

References

[1]. Ahmad, Aktsar Roskiana, dkk. 2015. Penetapan Kadar Fenolik dan Flavonoid Total Ekstrak Metanol Buah dan Daun Patikala (Etlingera elatior (Jack) R.M.SM). Jurnal Pharm Sci Res. Vol. 2 No. 1.

[2]. Djumidi. 1997. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (IV). Departemen Kesehatan dan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: Jakarta.

[3]. Hasim, dkk. 2017. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Sulur Buah Naga Putih (Hylocereus undatus) dengan Metode DPPH dan Rancimat. Jurnal Gizi Pangan. Vol. 12 No. 3. ISSN 1978-1059.

[4]. Kusumowati, Ika Trisharyanti Dian, dkk. 2011. Korelasi Kandungan Fenolik dan Aktivitas Antioksidan Daun Jambu Mete. Jurnal Biomedika. Vol. 3 No. 2.

[5]. Lestari, Purwanng Budi dan Triasih Wahyu Hartati. 2017. Mikrobiologi Brbasis Inkuiry. Gunung Samudera: Malang.

[6]. Maulina, N. 2011. Hubungan Kekerabatan Fenetik Tujuh Spesies dari Familia Cucurbitaceae di Kecamatan Syamtalira Aron Kabupaten Aceh Utara (Skripsi). Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.

[7]. Molyneux, P. 2004. The Use of the Stable Free Radical Diphenylpicryl Hydrazyl (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin Journal Science and Technology.

[8]. Ngajow, M, Jemmy A, Vanda S. 2013. Pengaruh Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Matoa (Pometia pinnata) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus secara In vitro. Jurnal Mipa Unsrat Online. Vol. 2 No. 2.

[9]. Pelczar, M dan Chan. 2007. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press: Jakarta.

[10]. Puteri, I.T, Afghani J, dan Andi H.A. 2016. Aktivitas Antirayap Daun Gaharu (Aquilaria malaccensis Lam.) Terhadap Rayap Tanah Coptotermes sp. JKK. Vol. 5 No. 2. ISSN: 23031077.

[11]. Saifudin, A. 2014. Senyawa Alam Metabolit Sekunder Teori, Konsep, dan Teknik Pemurnian. Deepublish: Yogyakarta.

[12]. Sari, Y.D, Siti, N.D, dan Laela, H.N. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Sirsak (Annona mucirata L.) Secara In Vitro Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 35218 Serta Profil Kromatografi Lapis Tipisnya. Jurnal Kesmas. Vol. 4 No. 3.

[13]. Shrivastava, N, dan Patel, T. 2007. Clerodendrum and Healthcare: An Overview. Medicinal and Aromatic Plant Science and Biotechnology. Vol. 1 No. 1.

[14]. Tonius, J, Muhamad A.W, dan Nora I. 2016. Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Steroid Fraksi n-Heksana Daun Buas-Buas (Premna serratifolia L.). JKK. Vol. 5 No. 1. ISSN: 23031077.

[15]. Utami, P. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat: 431 Jenis Tanaman Pengempur Aneka Penyakit. AgroMedia Pustaka: Jakarta.

[16]. Wardhani, L.K. dan Nanik S. 2012. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Daun Binahong (Anredera scandens (L.) Moq.) Terhadap Shigella flexneri Beserta Profil Kromatografi Lapis Tipis. Jurnal Ilmiah Kefarmasian. Vol. 2 No. 1.

Downloads

Published

2017-11-08

Issue

Section

Articles