Gambaran Karakteristik dan Adherence Pasien dengan Terapi Second-Line MDR-TB Di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
DOI:
https://doi.org/10.30872/mpc.v8i.346Keywords:
Adherence, karakteristik, Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB)Abstract
Program Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) dengan terapi HRZE (first line) adalah pengobatan Tuberkulosis yang dilakukan selama 6-8 bulan dengan kepatuhan yang rendah (non adherence) yang menyebabkan responden menjadi MDR-TB. Terapi second-line MDR-TB adalah regimen terapi yang rumit dan efek samping yang dirasakan lebih besar dibandingkan dengan terapi first-line. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik dan adherence pasien dengan terapi second-line MDR-TB di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan cara pengambilan data secara retrospektif dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini berupa karakteristik pasien MDR-TB yaitu yang menjalani pengobatan tahap intensif sebanyak 12,1%, yang menjalani pengobatan tahap lanjutan sebanyak 87,9%, yang menjalani pengobatan di satelit sebanyak 69,7%, yang menjalani pengobatan di pusat sebanyak 30,3%, yang memiliki penyakit penyerta sebanyak 21,2%, yang tidak memiliki penyakit penyerta sebanyak 78,8%, laki-laki sebanyak 63,6%, perempuan sebanyak 36,4%, pada usia 18-55 tahun sebanyak 90,9%, pada usia >55 tahun sebanyak 9,1%, yang bekerja sebanyak 63,6%, dan yang tidak bekerja sebanyak 36,4%. Serta adherence pasien MDR-TB di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda adalah responden yang adherence sebanyak 72,7% dan non adherence sebanyak 27,3%.
References
[1] Bloss E, kuksa LL, Holtz TH, Riekstina V, Skripc’onoka V, Kammerer S., dkk. 2010. Journal Adverse Events Related To Multidrug-Resistant Tuberculosis Treatment, 14(3): 275-81, Latvia, 2000-2004. Int J Tuberc Lung Dis.
[2] Erni, Erawatyningsih, Purwanta, Heru Subekti. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Berobat Pada Penderita Tuberkulosis Paru. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat Volume 25 Nomor 3.
[3] Fisher-Hoch SP, Whitnney E, McCormick JB, Crespo G, Smith B, Restrepo B., dkk. 2008. Journal Type 2 Diabetes and Multi Drug Resistant Tuberculosis 4(11-12): 888-93. Scan J Infected Dis.
[4] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Pedoman Mannajerial Pelayanan Tuberkulosis dengan Strategi DOTS Di Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Bina Upaya Kesehatan.
[5] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resisten Obat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
[6] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
[7] Kumar, Abbas A.K., Fausto N., Aster JC, Robbins, Cotran. 2010. Pathologic Basis of Disease, Edisi 8. Saunders Elsevier. Philadelphia.
[8] Linda, DO. 2012. Hubungan Karakteristik Klien TB dengan Pengetahuan tentang MDR-TB. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
[9] Munir, S., Nawas, A., Soetoyo, D. 2010. Pengamatan Pasien Tuberkulosis Paru dengan Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) Di Poliklinik Paru RSUP Persahabatan. Jurnal Respiratory Indonesia Volume 30 Nomor 2. Jakarta.
[10] Rifaah, Munawwarah, Ida Leida, Wahiduddin. 2014. Gambaran Faktor Risiko Pengobatan Pasien MDR-TB RS Labuang Baji Kota Makassar Tahun 2013. Skripsi. Makassar: Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS.
[11] World Health Organization (WHO). 2002. WHO Global Tuberculosis Programme Fact Seet N°104. Geneva.
[12] World Health Organization (WHO). 2008. Guidelines For The Programmatic Managementdrug–Resistant Tuberculosis Emergency Edition. The Organization Geneve. World Health Organization Media Centre.
[13] World Health Organization (WHO). 2011. Global Tuberculosis Control WHO Report. World Health Organization Media Centre.
[14] World Health Organization (WHO). 2012. Antimicrobial Resistance. World Health Organization Media Centre.
[15] Zainul, Muh. 2009. Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Konversi Sputum Penderita TB Paru Di Klinik Jemedi Medan. Skripsi. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2018 Zul Zaahida Nur, Nurul Annisa, Adam M. Ramadhan (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.